Dani Pramana Damanik
Welcome to My Journey
7 Januari 2021
Saya (pernah) Nggak Seberani Seperti Sekarang
Ibu & ayah saya pun menyambut dengan wajah yang berseri. Padahal Pidato saya sangat kacau sekali. Bayangkan saja seluruh juri terheran-heran melihat air mata saya mulai membasahi pipi. Air mata itu jatuh sendiri dikarenakan rasa tidak percaya diri yang luar biasa, walaupun kata Mama saya anggap saja semua orang itu patung, It does'nt work. Kejadian ini berlangsung saat saya duduk di bangku sekolah dasar kelas 5. Saat saya di kelas pun juga tak jauh berbeda, rasa grogi itu terkadang membuat suara saya menjadi parau dan dengan kejadian itu SAYA PUTUSKAN BAHWA SAYA BENCI BERBICARA DI DEPAN UMUM.
Di Level Sekolah Menengah pun rasa grogi itu masih datang dan terkadang membuat saya gemetaran sendiri. Pernah suatu ketika, di bangku SMP, waktu itu mata pelajaran Bahasa Indonesia, kami mendapat tugas untuk berpidato. Waduhh, bagaimana ini. Memikirkannnya sudah gemetaran, apalagi sampai melakukan. Kamu tahu apa yang terjadi? Saya berhasil melakukannya walaupun nafas saya terengah-rengah seperti orang yang berlari lalu dihampiri lelah, suara parau seperti orang yang sedang terharu bahkan tangan saya hanya ada di belakang seperti prajurit yang sedang mendengarkan arahan dari sang pimpinan. Alhamdulillah, di SMA saya grogi sedikit bisa diatasi karena di masa itu, Organisasi Sekolah, lomba mewakili sekolah, baik akademik maupun non-akademik sudah saya ikuti.
Bagaimana saat masa perkuliahan? Bisa dibilang ini salah satu percepatan bagi saya dalam mengupgrade keberanian berbicara. Masa perkuliahan saya gunakan untuk semakin memupuk rasa percaya diri, walaupun belum seratus persen muncul di permukaan, tapi tetap ada peningkatan juga. Namun, masalah lain muncul yaitu gaya bicara yang saya bawa masih melibatkan emosional atau rasa sehingga kontrol bicara belum bisa dicerna. Efeknya? Meledak kemana-mana. Hehe
Saya ingat waktu itu di salah satu Cafe di Medan, Direktur Kuncoro Leadership Training & Consulting® menggunakan teknik Coaching u/ membantu kami menyelesaikan problem & saking asyiknya kami diskusi mulai menjelang siang hingga menuju tengah malam. Saat pulang menuju rumah, saya berfikir sepertinya ilmu ini sangat menarik karena akan menjadi jalan bagi setiap org untuk BERTRANSFORMASI menjadi lebih baik. Saya juga memperhatikan setiap kalimat demi kalimat yang keluar, berpadu antara logical dan emosional, sehingga enak di dengar dan masuk menjadi sebuah pengetahuan yang mampu bertahan. Hingga akhirnya, saya memutuskan untuk mendaftar sebagai peserta di program TRAINING FOR TRAINERS Batch IV 2018. Dari sini, saya mulai di didik untuk bicara BAIK, BENAR & BERMANFAAT. dan tentu saja mengUPGRADE diri dgn keilmuan lainnya, seperti Coaching, Branding, Experiential Learning, NLP, Hypnotherapy hingga keilmuan yang bersifat Metafisik.
![]() |
| Microteaching TFT Batch IV 2018 |
Saya tidak menyangka, bekal selama 8 hari dengan durasi belajar 20 jam per hari itu semakin membuka pikiran saya kalau Manusia itu sejatinya Luar biasa jika di Uprgade secara berkala. Manusia itu cerdas dan memiliki resources yang tak terbatas. Begitu juga yang dilakukan oleh KLTC® yang senantiasa mengupgrade kapasitasnya, baik secara Perusahaan hingga level SDMnya.
"Bersama Kami, Temukan Diri Anda Yang Baru"
Sampai jumpa di cerita selanjutnya~~~
Langganan:
Komentar (Atom)


